JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2 PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MURID

Salam dan Bahagia

Saya bersyukur kepada Allah Tritunggal Yang Kudus,karena atas Kasih-Nya saya telah menyelesaikan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.1 dengan baik.

Pada kesempatan ini saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan menggunakan mode1:4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr.Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan .

Jurnal refleksi Rangkaian Kegiatan Calon Guru Penggerak yang telah saya ikuti terutama pada modul 2 tentang PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MURID

FACTS (Peristiwa)

Paket modul 2 dimulai dengan kegiatan Pretest pada hari Kamis tanggal 06 Juni 2024. Pembelajaran modul 2.1 dimulai dengan aktivitas Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep-Mandiri, saya merefleksi diri terkait kondisi kelas yang saya ajar. Saya menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas serta tindakan yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut. Di tahap Eksplorasi Konsep, saya membuat diagram frayer berkaitan dengan apa yang saya pahami tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024 dalam Ruang Kolaborasi yaitu sesi diskusi dibimbing oleh ibu Uki Fergialita,S.Pd,M,Pd,Gr sebagai Fasilitator dan didampingi oleh Pengajar Praktik ibu Yandry Fitria Taebenu,S.Pd,Gr. Saya bersama 4 rekan CGP lainnya yaitu Pak Yudson, Pak Gilter, Ibu Apleni dan Ibu Liberty menganalisis kasus SD. Hasil analisis kami menyimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan Pak Dermawan sudah termasuk ke dalam pembelajaran berdiferensiasi. Pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2024 di ruang Kolaborasi sesi presentasi saya dan teman CGP kelompok SD kami dapat melaksanakan presentasi dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2024 pada tahap Demonstrasi Kontekstual saya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat pembelajaran berdiferensiasi mata pelajaran Matematika dengan materi “ Menentukan Nilai Tempat. Disesi Elaborasi kami bertatap muka melalui ruang vitual bersama instruktur. Pemaparan  materi  dengan penggunaan bahasa yang runtun membuat saya mudah memahami pembelajaran berdiferensiasi yang disampaikan instruktur. Pada tahap selanjutnya saya menyelesaikan tugas Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.

FEELINGS (Perasaan)

Saya sangat senang dan bersyukur mendapat ilmu yang luar biasa berpengaruh bagi profesi saya sebagai guru. Pembelajaran berdiferensiasi pada modul 2.1 ini memberikan pemahaman baru pada saya bahwa  murid dapat belajar  dengan minatnya masing-masing dan kebutuhan belajar murid terpenuhi dengan tuntunan dari kita sebagai guru sehingga mereka akan mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

FINDINGS (Pembelajaran)

Setelah mempelajari modul 2.1 saya pahami bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan pengajaran yang memperhatikan keragaman kebutuhan, minat dan kemampuan individu siswa dalam sebuah kelas. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap siswa dapat belajar secara efektif dan optimal sesuai dengan kebutuhan murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru menyesuaikan konten,proses,produk dan lingkungan belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Saya juga memahami bahwa ada tiga aspek kategori kebutuhan murid antara lain: Kesiapan belajar murid, Minat murid dan Profil belajar murid. Kesiapan belajar murid merupakan kapasitas untuk mempelajari materi, konsep atau keterampilan baru. Minat murid merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada satu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri. Sedangkan profil belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana sebagai individu belajar. Selain tiga aspek tersebut saya juga dapat memahami bahwa ada tiga strategi diferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses  dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten mengacu pada pemetaan kebutuhan murid, guru menyajikan materi pembelajaran dengan beragam media pembelajaran sesuai kebutuhan murid. Diferensiasi proses mengacu pada jalannya pembelajaran berdasarkan gaya belajar, metode pengajaran yang diberikan bersifat beragam dan bebas seperti diskusi kelompok,pembelajaran mandiri dan lainnya disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Sedangkan diferensiasi produk merujuk pada hasil unjuk kerja seperti tulisan esai,poster dan lainnya sesuai kemampuan murid. Asesmen dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga yaitu assesment as learning, assesment for learning, dan assesment of learning. Assesment for learning merupakan penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan berfungsi sebagai penilaian formatif dan assesment of learning yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dan berfungsi sebagai penilaian sumatif.

FUTURE (Penerapan)

Saya berkomitmen bahwa materi yang sudah saya pelajari di modul 2.1 saya akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan tahapan melakukan assesmen diagnostik untuk mengetahui gaya belajar yang sesuai kebutuhan murid. Setelah itu saya membuat perencanaan untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Saya berkolaborasi dengan rekan guru terkait penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini. Selanjutnya saya berbagi praktik baik pada rekan guru, agar pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilaksanakan oleh semua guru di sekolah saya.

Sekian dan Terima Kasih

Di tulis oleh Yeri Selfin Pandy,S.Pd.K,Gr

Calon Guru Penggerak Angkatan 10

Asal Sekolah UPTD SD Inpres Tarus 1, Kabupaten Kupang 

Comments

Popular posts from this blog