JURNAL  REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.2  Pembelajaran Sosial Emosional

 

Salam dan Bahagia

Saya bersyukur kepada Allah Tritunggal Yang Kudus,karena atas Kasih-Nya saya telah menyelesaikan  Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.2 dengan baik.

Pada kesempatan ini saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan menggunakan  Model 4 C: Connection, Challenge, Concept, Change (4C)

Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk

digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:

1) Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru

Penggerak?

2) Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang

Anda jalankan selama ini?

3) Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting

untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru

Penggerak?

4) Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan

materi ini ?

Jurnal Refleksi Rangkaian Kegiatan Calon Guru Penggerak yang telah saya ikuti terutama pada modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional

1. Connection

Pada modul 2.2 saya mempelajari tentang Pembelajaran Sosial Emosional, yakni pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional,dimana materi ini sangat erat kaitannya dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP A-10)

Dalam modul ini,saya belajar tentang 5 (lima) Kompetensi  Sosial dan Emosional (KSE) dan bagaimana Implementasinya dalam pembelajaran, Kesadaran Penuh (Mindfulness), dan Kesadaran Psikologi (Well-Being).

Materi dalam modul ini sangat mendukung peran saya sebagai  calon guru penggerak karena ketika saya memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik, saya akan lebih efektif dan cenderung lebih percaya diri, kuat, dan merasa nyaman di kelas sehingga dapat berkolaborasi ,mengajar lebih baik.

Dengan pengimplementasian Pembelajaran Sosial dan Emosional saya juga akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial dan emosional semua murid. Saya juga akan mampu membangun kemitraan atau kerjasama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi.

2. Challenge

Dari  materi yang saya belajar, ada beberapa yang berbeda dengan apa yang saya sudah terapkan selama saya mengajar, diantaranya

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran tentang etika/sopan santun atau bagaimana cara berperilaku seorang anak kepada orang yang lebih tua maupun teman sebayanya, ternyata tidak.

Sebelumnya saya berpikir bahwa mengintegrasikan pembelajaran Sosial dan Emosional hanya untuk Bimbingan Konseling, mata pelajaran PAK dan BP saja, ternyata tidak

Sebelumnya saya berpikir bahwa mengintegrasikan pembelajaran sikap sopan santun, etika atau cara seorang anak bersikap terhadap guru maupun teman sebayanya dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta di sekolah berarti saya sudah mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional, ternyata tidak.

3. Concept

Konsep utama dan penting yang pelajari dari  modul 2.2 bahwa Pembelajaran Sosial dan Emosional(PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, agar dapat :

Memahami, menghayati dan mengelola emosi (Kesadaran Diri)

Menetapkan dan mencapai tujuan positif (Manajemen Diri)

Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (Kesadaran Sosial)

Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (Keterampilan Berelasi)

Membuat keputusan yang bertanggung jawab (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab)  

Pembelajaraan Sosial dan Emosional ini, dapat dicapai dengan cara :

Menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial dan emosional semua murid

Kemitraan atau kerjasama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi.

Kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna, serta evaluasi secara berkala.

Pembelajaran Sosial dan Emosional akan memberikan dasar/fondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai segi kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (Well-Being) secara optimal.

4.  Change

Setelah mempelajari modul 2.2 saya merefleksi diri saya, ternyata saya belum sepenuhnya memahami apa itu pembelajaran sosial dan emosional (PSE) dengan baik. Saya harus optimis untuk kedepannya saya akan menerapkan perubahan-perubahan baik di kelas maupun kepada rekan sejawat/sekolah.

Di kelas saya akan membudayakan dan mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional dalam setiap pembelajaran yang saya laksanakan, misalnya :

Membuat roda emosi di kelas yang akan di isi siswa setiap pagi sebelum pembelajaran

Mengajak siswa untuk menghadirkan mindf ulness dengan teknik STOP

Pembelajaran dilaksanakan secara individu dan berkelompok secara seimbang sehingga mampu mengembangkan 5 kompetensi sosial dan emosional (KSE)

Menghadirkan peristiwa-peristiwa dalam setiap pembelajaran sehingga anak akan memiliki ketertarikan dan ingatan yang kuat terhadap pembelajaran.

Di Sekolah saya akan melakukan perubahan diantaranya:

Saya akan berusaha menjadi teladan yang baik dalam penerapan KSE di sekolah

Saya akan mengimbaskan pemahaman dan penerapan tentang KSE yang saya pelajari kepada rekan guru untuk bersama -sama menerapkan KSE di sekolah

Saya juga akan berkolaborasi dengan rekan guru dalam penerapan dan pembudayaan kompetensi sosial dan emosional di sekolah, misalnya :

Kesepakatan bersama tetap dilanjutkan ( Sudah diterapkan di sekolah)

Komunitas belajar tetap dilaksanakan ( KomBel sudah ada di sekolah)

Berkolaborasi dan  membuat sistem mentoring rekan sejawat

Mengintegrasikan KSE dalam pelaksanaan Komunitas Belajar, dan pada rapat di sekolah

 

 


   Sekian dan Terima Kasih

   Di tulis oleh Yeri Selfin Pandy,S.Pd.K,Gr

   Calon Guru Penggerak Angkatan 10

   Asal Sekolah UPTD SD Inpres Tarus 1, Kabupaten Kupang

 

Comments

Popular posts from this blog