JURNAL REFLEKSI  DWI  MINGGUAN

MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

 Saya bersyukur kepada Allah Tritunggal Yang Kudus, karena atas Kasih-Nya saya telah menyelesaikan  Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.3 dengan baik.

Pada kesempatan ini saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan menggunakan Model 6: Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing (5R) .

Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri

dari langkah-langkah berikut :

1. Mendeskripsikan (Reporting) : menceritakan ulang peristiwa yang terjadi

2. Merespon (Responding) : menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa

yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil

saat peristiwa berlangsung.

3. Mengaitkan (Relating) : menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan,

keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.

4. Menganalisis (Reasoning) : menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi,

lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa,

untuk mendukung analisis tersebut.

5. Merancang ulang (Reconstructing) : menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian

serupa di masa mendatang

Jurnal refleksi Rangkaian Kegiatan Calon Guru Penggerak yang telah saya ikuti terutama pada modul 2.3 tentang COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

REPORTING : Menceritakan Ulang Peristiwa yang Terjadi

Aktivitas yang saya lakukan pada modul 2.3 tidak terlepas dari alur MERDEKA yang ada di LMS diantaranya:

  • Pada hari Senin, 08 Juli 2024 dimulai aktivitas 2.3.a.3 Mulai dari diri. Pada kegiatan ini CGP ditugaskan untuk menyelesaikan tugas dengan menuliskan refleksi diri mengenai kegiatan Supervisi Akademik yang pernah dilaksanakan dalam hal ini CGP di supervisi oleh Kepala Sekolah/Pengawas.
  • Pada hari Selasa dan Rabu , 09 dan 10 Juli 2024 kegiatan dilanjutkan dengan alur Eksplorasi Konsep. Materi-materi yang didajikan dalam ini adalah mengenai konsep, paradigma,prinsip, kompetensi  inti, TIRTA sebagai  alur percakapan coaching dan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching. Dan pada hari Kamis, 11 Juli 2024 dilanjutkan dengan kegiatan Forum diskusi eksplorasi konsep.  
  • Pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 kami melaksanakan Lokakarya 3 bersama Pengajar Praktik dan rekan CGP A-10, yang dilaksanakan secara luring di UPTD SD Inpres Tarus 1, Kabupaten Kupang.
  • Kemudian kami melaksanakan kegiatan Ruang Kolaborasi bersama Fasilitator kami yang luar biasa Ibu Uki Fergiliati,S.Pd,M.Pd.Gr dan teman-teman CGP lainnya. Dialur ini kami melakukan praktik Coaching dengan alur TIRTA. Saya bersama teman CGP Ibu Patmi Loelan ada dalam kelompok 2. Saya dan Ibu Patmi saling bergantian peran sebagai Coaching dan coache yang membahas masalah masing-masing.
  • Selanjutnya kami memasuki alur Demonstrasi Kontekstual.Pada alur ini kami dibagi menjadi 3 kelompok, dan saya masuk di kelompok 1. Teman kelompok saya adalah pak Sam Jon Amtiran S.Pd dan Pak Jon Selan,S.Pd. Dalam kegiatan ini kami melakukan praktik Coaching Supervisi Akademik dengan alur TIRTA. Kami bertiga secara bergantian mendapat peran sebagai Pengamat/Observer, Coach dan Coachee.
  • Alur berikutnya adalah Elaborasi Pemahaman. Konsep mengenai Coaching,kami diberi penguatan oleh Instruktur yang inspiratif dan hebat kami Bapak Simon Rafael.
  • Pada hari  Senin, 22 Juli kami melangkah pada kegitan Koneksi antar materi. Pada alur ini kami membuat kaitan antar materi coaching dengan materi sebelumnya yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.
  • Berikutnya kami  melaksanakan Aksi nyata implementasi coaching untuk supervisi akademik di sekolah kami,dengan melibatkan rekan sejawat sebagai coachee.
  • Sebagai penutup modul,kami melaksanakan Pos-test.

RESPONDING : Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa

Kami memulai alur pembelajaran modul 2.3 dengan melakukan refleksi mengenai kegiatan supervisi akademik yang pernah dilakukan. Kemudian kami mempelajari materi-materi yang disajikan melalui LMS. Pemahaman kami diperkuat dengan adanya materi dan penugasan dibeberapa slide. Melalui kegiatan tersebut saya mulai paham jika sebenarnya proses coaching berawal dari analisa dan eksplorasi teknik yang akan digunakan,kemudian memberikan waktu dan situasi yang leluasa kepada coachee untuk mengenal dan mengetahui tujuan coaching.

Sebagai Calon Guru Penggerak saya dipersiapkan untuk menguasai keterampilan coaching yang akan membantu saya dalam proses kolaborasi baik dengan rekan sejawat atau dengan murid.  Jika saya  menguasai keterampilan coaching maka saya dapat menambahkan wawasan dalam memahami dan membantu menyelesaikan masalah seorang cochee. Sebagai implementasi dimasa mendatang saya dapat menerapkan konsep dasar coaching untuk proses supervisi akademik maupun menyelesaikan masalah yang dihadapi murid.

RELATING: Menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan.

Selama mempelajari modul 2.3 alur penugasan MERDEKA sangat membantu saya dalam memahami materi coaching. Saya menjadi mengerti ternyata sebagai seorang coach saya harus memiliki keterampilan dalam memahami coachee saya, mulai dari menjalin kemitraan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot untuk menggali permasalahan yang terjadi serta bagaimana seorang coach mendengarkan penuh coacheenya agar mampu menciptakan komunikasi yang diinginkan dengan coachee.

Pada saat proses coaching,coach menyimak coachee yang sedang berbicara untuk memahami setiap ucapan yang disampaikan coachee tentang pentingnya menyelesaikan masalah dengan potensi yang dimiliki coachee. Dalam modul 2.3 ini sangat berhubungan dengan materi pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Ketiganya saling berkaitan dalam mengasah keterampilan seorang pendidik dalam berkolaborasi baik dengan rekan guru maupun murid.

REASONING : Menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.

Sebagai seorang coach tidak hanya menjadi komunikator yang baik, tetapi harus mampu menuntun coachee membuat tindakan serta memberikan dorongan kepada coachee untuk memilih ide dan keputusan. Dorongan coachee dalam menyusun rencana penyelesaian dengan waktu yang tepat,jelas disesuaikan dengan kebutuhan.

Coach juga harus mampu mendorong coachee untuk menentukan orang yang akan dipercayakannya dalam menyelesaikan masalahnya dan mempertanggungjawabkan terhadap aksi nyata yang diambil dan dijalankan sesuai rencana capaian spesifik sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya. Seorang coach harus mampu meyakinkan coachee bahwa setiap masalah pasti terselesaikan dengan menciptakan keakraban dan kenyamanan sehingga coachee dapat menceritakan masalahnya. Mendengarkan aktif harus dibangun oleh coach dengan merasakan apa yang dirasakan coachee dengan situasi saling menghormati dan menghargai. Seorang coach berperan sebagai patner bagi seorang coachee agar memiliki kerangka pikir yang tepat dalam mencari solusi melalui pertanyaan strategis.

Pertanyaan berbobot yang tepat dapat mengarahkan coachee menemukan solusi tepat. Seorang coach yang baik percaya bahwa setiap coachee selalu memiliki jawaban atas setiap masalah yang dimiliki,tetapi mereka butuh bantuan untuk menemukan jawaban yang tepat atas masalahnya.

RECONSTRUCTING: Menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang

Rencana alternatif  yang akan saya lakukan agar perencanaan berjalan dengan lancar adalah menggunakan model TIRTA sebagai alur percakapan  pada proses coaching. Peran kita sebagai coach dapat mendampingi murid maupun rekan sejawat dalam mengeksplorasi dirinya dalam memecahkan masalah pada dirinya sendiri. Melalui proses coaching menggunakan alur TIRTA, coachee akan lebih percaya diri dan dapat menemukan kekuatannya yang ia miliki dalam diri.



                                                               Sekian dan Terima Kasih

                                                    Di tulis oleh Yeri Selfin Pandy,S.Pd.K,Gr

                                                        Calon Guru Penggerak Angkatan 10

                                    Asal Sekolah UPTD SD Inpres Tarus 1, Kabupaten Kupang  

Comments

Popular posts from this blog